Thursday, December 29, 2005

Jelang 2006

Uhhmm .. udah mau taun baru lagi. Gak kerasa juga ya. Apa yaa .. harapan di tahun depan? Gue sih gak muluk2 deh ... semoga lebih baik lagi dari tahun ini. Terlalu global ya ... hihihiihi.

Akhir taun kemaren gue ke Ujung Genteng. Gak nyelem sih waktu itu. Klo ke Ujung Genteng mah apalagi klo bukan ke Pangumbahan, tempat penyu bertelur. Ntar deh kapan2 gue cerita tentang Ujung Genteng, klo gak males. hahhahahaha. Tp klo mo liat foto2nya sih ada tuh di multi gue.

Jadi inget, akhir tahun 2004 kemaren itu kan pas ada musibah Tsunami di Aceh. Sempet ragu juga, jadi enggaknya ke UG secara udah direncanain lama dan udah bayar booking tempat. Mana di email2 bersliweran, katanya tsunami akan melanda pulau Jawa juga. Tapi akhirnya diputusin .. the show must go on. Dan .. ternyata .. di sana sepiiii. Malah asyik kan? Gak hingar bingar.

Jelang 2006 ini rencananya kita (anaklaut) mo taun baruan ama ikan lagi deh. Tempatnya gak jauh-jauh, di pulau Seribu aja. Basecampnya sih di Pulau Pramuka, dari situ baru kita nyelem ke spot2 di sekitar situ. Sukur2 bisa sampe Pulau Kotok. Ini kali kedua kita ke Pulau Pramuka, sebelumnya bulan Mei 2005 eh atau Juni ya..? Yaah .. sekitar bulan itu deh.

Jadi inget lagi jelang taun 2004 (akhir tahun 2003), kita taun baruan juga di bawah laut, tepatnya di Lombok Timur. Dan itulah kali pertama gue nyelam malam setelah mengantongi sertifikat penyelam pemula bulan Oktobernya. Seru juga ... tp deg-degan klo pas senternya mati.

Gimana rencana akhir tahun kalian? Dan apa aja harapan2 di tahun depan?
Apapun rencananya dan harapannya, gue dan semua anaklaut mengucapkan :

SELAMAT TAHUN BARU 2006.
SEMOGA TAHUN BARU MEMBAWA SEGALA HAL MENJADI LEBIH BAIK DARI TAHUN SEBELUMNYA.
SEMOGA NEGARA KITA MASIH DIBERIKAN SEMANGAT UNTUK TETAP MENJADI LEBIH BAIK.
SEMOGA LAUT KITA TETAP INDAH dan LESTARI.
AMIIINN.

Wednesday, October 26, 2005

MOORISH IDOL

Sekarang kan lagi jamannya idol idolan nih, di dalem laut ada juga loh si Idol itu. Ini diaa .. si MOORISH IDOL.

Nama ngetop : Moorish Idol
Nama hawai : Ki-hi ki-hi
Nama beneran : Zanclus cornutus.
Asal usul : Indian-Pacific Ocean.

Moorish Idol
memiliki sirip seperti sabit/ arit di punggungnya (sickle-shape dorsal fin) yang panjang dan berwarna putih. Di badannya ada dua baris hitam dan kuning. Moncongnya juga panjang. Badannya tipis.

Spesies ini agak sulit untuk menyesuaikan diri, membutuhkan makanan hidup atau sayuran. Moncongnya yang panjang akan memudahkan untuk memakan algae dan sponges yang ada di retakan2 ataupun celah2 karang.

Si Idol yang satu ini bisa kita temukan di kedalaman sampai 180 meter, dan panjangnya bisa mencapai 24 cm.

Nama genus "Zanclus" berasal dari kata Yunani yang artinya sabit/ arit (sickle) mengacu ke bentuk sirip si Idol ini ( sickle-shaped dorsal fin). Sedangkan nama spesies "cornutus" berasal dari kata Latin yang berarti tanduk ,mengacu pada benjolan/ jenong (bumps) di atas matanya yang tampak jelas pada Idol yang sudah dewasa.

Moorish Idol ini merupakan satu2nya spesies di famili Zanclidae. Kadang-kadang terlihat sendirian, tapi sering juga membentuk pasangan2 ataupun gerombolan yang cukup besar (schooling).

Hidup di dekat pesisir pantai di daerah bebatuan atau karang gosong. Spesies ini tidak akan berenang jauh tapi biasanya akan berpindah tempat berpasangan ataupun segerombol.

Wednesday, October 19, 2005

Kedua

Selamat Ulang Tahun yang ke-dua, ANAKLAUT.
Semoga semakin solid dan tetap ada sepanjang masa.

Kebersamaan ini janganlah cepat berlalu.

Monday, September 12, 2005

Jawaban hand signal dan masuk detikinet

Ada 2 hal yang mau gue posting.

Pertama.

Ini dia jawaban tebak handsignal di postingan sebelum ini. Ternyata tu gambar bikin gak konsen ya ... hihihiihihi. Tapi sebenernya nih ya, emang gambarnya yg bikin gak konsen atau emang pada ngeres seehh?? Beda-beda tipis soalnya hahahhaa ..

Gambar 1-1 = G (Boat : Used in two-part expressions "Where's the boat?" or "This way to the boat)
Gambar 1-2 = D (Cramp, followed by pointing to the cramped area)
Gambar 1-3 = E (Knife or Cut Conveyed with a downward slicing motion across wrist)
Gambar 2-1 = C (Grab Hold of Something Gesture as though you're grabbing an imaginary rope)
Gambar 2-2 = A (Look At : Used to show something to your dive buddy. Followed by pointing at the object)
Gambar 2-3 = I (Octopus : Fingers represent the octopus's eight legs. Can be combined with "look at" signal)
Gambar 3-1 = H (Shark : Fingers extending above forehead represent the shark's dorsal fin. Can be combined with "look at" signal)
Gambar 3-2 = B (Swim-Through : Signals entry into an overhead environment)
Gambar 3-3 = F (Lobster : Wiggling fingers mimic antenae. Can be combined with "look at" signal).

Kedua.

Blog anaklaut di detik
Eh .. eh .. eh .. ternyata blog ini, di riview di detikinet loh.
Gue juga baru tau setelah dikasih tau Elsa di SB dan langsung deh mluncur ke detikinet. Baca .. baca .. dan baca. Uhhhmmm ... antara gak percaya tapi seneng, antara seneng tapi ada sedikit yang bikin gue gak enak hati.

Senengnya .. yaa gak percaya aja ternyata blog ini bisa termasuk salah satu yang dipilih untuk di review di detikinet. Waaah .. surprise banget deh buat gue. Soalnya selama ini gue gak punya ambisi apapun terhadap blog ini. Malah menurut gue sih blog ini gak ada istimewanya, dan juga termasuk yang jarang di-update. Padahal kan blog yang baik seharusnya sering di-update kan ya? Bukan begitu bukan?

Tapi gak bisa gue pungkiri, gue seneng banget ada yg meng-apresiasikan blog ini dan me-reviewnya di salah satu situs media online yg ngetop. Terima Kasih buat detikinet. Thanks ya ...

Tapii .. ada sedikit yang ditulis di situ yang bikin gue gak enak hati. Kalimat ini loh "Soal pengalaman seputar laut, siapa lagi yang paling tahu kalau bukan si anak laut? Anak Laut adalah nama blog yang ditulis oleh blogger berjulukan Itha, seorang penyelam". Duuh ... kesannya gitu.. gue yang paling tahu tentang laut, yang paling berpengalaman di laut.. waah .. enggaklah. Jadi gak enak hati nih gue... apa kata dunia ntar?? Tapi ya sudahlah.

Oya .. tentang blog ini, blog ini memang dibuat oleh gue (Itha) karena gue penasaran aja ama yang namanya blog .. apa sih blog itu? kok kayaknya lagi trend banget. Ya sudah, akhirnya gue iseng bikin blog pake blogger.com *hidup gratisan!*. Setelah jadi, bingunglah gue mau nulis apa. Dan karena waktu itu gue baru aja selesai ambil kursus selam serta baru pulang dari trip Lombok, akhirnya gue tulis aja cerita2 tentang trip itu. Jadilah seterusnya sampai sekarang gue masih ngeblog. Memang kebanyakan isi blog ini tentang trip nyelam gue, tapi kadang2 diselipin juga dengan cerita2 lainnya.

Sebenernya blog ini adalah blog multiuser. Ada beberapa orang yang bisa meng-update blog ini, yaitu orang2 yg bannernya ada di side bar ini. Awalnya sih masih ada satu dua orang selain gue yang ikutan update blog ini. Tapi selanjutnya, rupanya blog ini dipasrahkan sama gue untuk mengisinya. Padahal ada loh dari mereka yang sebenernya suka nulis di majalah-majalah. Dan karena lebih sering gue yang mengisi blog ini, ujung2nya blog ini jadi seolah-olah milik gue. Ya sudahlah ..

Jadi .. begitu loo cerita tentang blog ini. *emang ada yang nanya :-p*. Ah .. biar aja gak ada yang nanya .. sekali-kali pengen narsis juga gue. hihihihi ..

Tuesday, August 23, 2005

UNDERWATER HAND SIGNAL lagi

Masih inget postingan gue yang lama tentang Underwater Hand Signal? Klo lupa .. klik ini.

Nah sekarang gue mo kasih tebak2an gambar handsignal di bawah ini aahh.
Tapi .. plis deeh .. yang diliat mbok ya tangannya, jangan yang laen. hihihihi ..

Tebakannya gini, di bawah ini ada beberapa handsignal, tapi keterangannya gue bikin acak. Nah .. kalian cocokan gambar dengan keterangannya. Okee..?

Ini gambarnya. Urutannya dari kiri ke kanan, baris kolom.
Misalnya gambar 1-1, berarti gambar di baris satu kolom 1.
Gambar 2-2, berarti gambar di baris dua kolom 2.

Gambar 1-1Gambar 1-2Gambar 1-3
Gambar 2-1Gambar 2-2Gambar 2-3
Gambar 3-1Gambar 3-2Gambar 3-3

Keterangannya ini :
(A) Look At : Used to show something to your dive buddy. Followed by pointing at the object.
(B) Swim-Through : Signals entry into an overhead environment.
(C) Grab Hold of Something Gesture as though you're grabbing an imaginary rope.
(D) Cramp, followed by pointing to the cramped area.
(E) Knife or Cut Conveyed with a downward slicing motion across wrist.
(F) Lobster : Wiggling fingers mimic antenae. Can be combined with "look at" signal.
(G) Boat : Used in two-part expressions "Where's the boat?" or "This way to the boat."
(H) Shark : Fingers extending above forehead represent the shark's dorsal fin. Can be combined with "look at" signal.
(I) Octopus : Fingers represent the octopus's eight legs. Can be combined with "look at" signal.

Cara nebaknya misalnya :
Keterangan (A) : gambar 1-1 .. dst sampai keterangan (I).

Selamat menebak!! Kalau kalian jeli, gak susah kok ...

Gambar-gambar ini diambil dari Rodale's Scuba Diving Online Magazine.

Wednesday, July 20, 2005

JACKPOT

Jackpot ato sering disingkat JP yang gue maxut disini bukan hadiah, tapi -maap- muntah karna mabok. Eit .. bukan mabok karna drinking drinking looh, tapi mabok perjalanan. Baik perjalanan darat, laut ato udara.

Gue tuh kayaknya dari kecil emang udah "doyan" mabok. Tiap naik pesawat, bis ato taxi pasti mabok. Tau aja kan taxi jaman dulu tuh kayak apa. Udah jelek, bau bensin pulak. Nah bau bensin ini nih yang suka bikin puyeng, trus mulai deh perut gak karuan dan akhirnya bisa bikin gue JP. Jadi klo mo pergi-pergi kudu siapin kantong plastik. Klo naik pesawat sih udah disediain ya kantongnya.

Tapi untungnya setelah gede-an hobi mabok udah berkurang, walopun gak ilang sama sekali, tapi paling tidak pulang pergi naik bis ke sekolah gak ada masalah. Waktu kuliah, kan gue suka ikut2an naik gunung tuh, nah .. kembali lagi deh kebiasaan itu. Biasanya tuh pas udah nyampe puncak atau menjelang puncak, mulai deh pala n perut gue gak keruan dan akhirnya ... keluarlah isi perut gue. Tapi setelah itu malah jadi lega dan badan rasanya enteng .. hehhehhe.

Dua tahun belakangan ini, gue lagi demen2nya diving. Lagi-lagi problem jackpot ini bisa bikin gak nyaman. Tapi ini terjadi kalo ombak gede dan goyangan kapal cukup lumayan mengguncang perut. Klo lautnya flat sih gak masalah. Nah klo udah mabok gini, kudu secepatnya nyebur. Begitu nyebur dan masuk ke dalem laut, ilang deh tuh yang namanya pusing, mual dan teman-temannya. Tapi begitu balik lagi ke kapal, bisa jadi mabok lagi. Pernah tuh pas lagi trip ke Lombok, sepanjang laut mulai dari pergi sampe pulang, gak brenti2nya gue "ngasih makan ikan". Brentinya hanya pas lagi di dalem aer ama pas lagi di daratan. fuiihh ...

Jackpot

Daann ... tau gak kapan terakhir gue jackpot?? Itu tuuh pas pulang dari kopdar bareng blogfam di cafe deDaunan, Kebon Raya Bogor. Ceritanya gini. Pas mau pulang naik kereta, gue sempet bingung mo naik express ato yang biasa. Klo naik expres gue kudu ke gambir dulu, trus atret lagi ke Depok. Kejauhan. Klo naik KRL Ekonomi gue bisa langsung turun di Depok, dan cepet sampe rumah, yaahh ... kira2 1/2 jam deh, tapi pasti rame banget tu kereta. Waktu berangkatnya sih gak masalah naik ekonomi karna gak terlalu rame. Akhirnya gue beli karcis yang biasa, sementara mbak Rieke, Clodi dan pacarnya, Agus naik yang express karna mereka memang mo turun di kota. Toh gue sendiri ini, jadi gak masalah klo harus berdiri di kereta, yang penting cepet sampe rumah, gitu pikiran gue.

Beneran deh .. begitu kereta ekonomi dateng .. buseettt .. yang ada keretanya jelek banget dan di gerbong 1 sampe 3 gak ada bangku dan gelap pulak. Mau pindah ke express, keretanya udah jalan. Ya sudahlah, akhirnya gue cari gerbong yang ada bangkunya dan terang. Tetep aja sih gue gak dapet duduk, akhirnya gue berdiri di pojok deket pintu. Nunggunya lumayan juga, mana panas banget. Gerah gituloh. Pas kereta jalan, gue masih gak papa. Sambil kipas2 gue coba nikmatin aja perjalanan ini. cieeh. Ehh .. tp kok pas mendekati stasiun Cilebut, gue udah mulai pusing dan perut gue .. aduuhh.. gawat nih. Posisi berdiri udah berubah-ubah, akhirnya gak tahan gue jongkok aja. Duh .. gimana nih klo gue jackpot. Gue minta plastik ke ibu yang duduk di sebelah gue. Ehhh .. tu ibu baek banget .. udah ngasih plastik, ngasih tempat duduknya pulak ke gue. Duh .. terima kasih ya Bu. Muka gue udah pucet kali ya, makanya tu ibu kesian. Lewat Cilebut .. gue masih bisa nahan .. trus sampe Depok Lama dan terakhir Depok baru. Alhamdulillah ... nyampe juga gue. Sampe stasiun Depok Baru .. rasanya gue udah gak tahan deh ... akhirnya cari toilet .. daaann .. gue tuntaskan semua di situ. fuiihhh ....

Yaah .. gitu deh tentang "hobi" jackpot gue, kadang2 gak bisa di prediksi. Tapi klo gue perhatiin, yang mabok laut itu biasanya terjadi kalo gue kurang tidur, kecapean dan jarak makan yang terlalu deket dengan perjalanan. Wkt masih kecil gue suka minum antimo, tapi sekarang gak pernah lagi. Dan kayaknya kebiasaan ini nurun ke anak gue, Ommar. Doi juga hobi mabok dan jackpot. Makanya klo pergi2 sama dia gue kudu siapin plastik dan teman-temanya. Kalo abangnya, mau naik apa aja baek-baek aja tuh.

Gimana dengan kalian, ada gak yang seperti gue? Punya tip n trik gak buat ngilanginnya? Kasih tau doong ..

Tuesday, May 31, 2005

Yang Tak Kan Terlupakan ...

Sekarang gue mo cerita penyelaman di Tanjung Layar (23 April 2005). Hihihiih .. udah basi ya ?? Maap .. baru mood posting sekarang soalnya. Silakan baca, kalo mau .. hehehehe. Panjang nih .. mudah2an gak bosen bacanya.

Tanjung Layar adalah nama tempat paling ujung barat pulau Jawa. Di sana terdapat bangunan bekas mercusuar, di mana dari atas mercuar tersebut kita bisa melihat ombak mengempas ujung barat Pulau Jawa! Di spot inilah kita diving, di Samudra Indonesia! Rupanya tim yang trekking ke Tanjung Layar bisa melihat tim yang diving dari atas mercusuar.

Penyelaman kali ini di bagi menjadi 3 grup. Grup gue terdiri dari 5 orang, yaitu gue (itha), Tintin, Dwi dan si Taiwans, Leo dan Hammer. Gua dan Dwi menjadi leader dalam kelompok ini. Kompas kami bidikan ke arah pulau Karang. Selama sekitar 40 menit kami menyelam mengikuti arah arus. Dengan arus yg lumayan kuat, kami serasa melayang dibuatnya. Asiik sih … bisa hemat tenaga dan udara, karna kami dibantu didorong oleh arus. Hingga sampilah kami di pulau Karang. Di sini gue sempat melongok ke dalam lubang – seperti goa-, tapi gak berhasil melihat ke dalam karna walopun gue udah berpegangan, tapi gak sanggup menahan arus yang terasa semakin kuat dan bolak balik. Tanpa terasa kami sudah mengitari karang tersebut setengah lingkaran, sementara arus terasa semakin kuat dan gue sempet jumpalitan dibuatnya. Kami sempat mencoba berbalik arah untuk kembali ke permukaan, dan tentu saja tak mungkin oh tak mungkin, karena itu berarti akan melawan arus yang semakin kuat.

Karna persedian udara di tabung yang hampir mencapai garis peringatan maka kami memutuskan untuk muncul kepermukaan. Setelah safety stop sekitar 5 menit, dengan berpegangan tangan untuk menghindari terpencarnya kami, kamipun naik. Ketika muncul di permukaan, kami lihat kelompok yang lain ada di sekitar 70 meter dari kami kearah laut lepas. Sementara kapal gak keliatan, karna kami berada di balik karang. Gak lama Adi menghampiri kami dan dia bilang akan naik ke karang untuk manggil kapal.

Begitu muncul di permukaan kami disambut dengan gelombang yang besar dari seluruh penjuru, dan karena dekat dengan pulau Karang, menyebabkan ombak balikan yang lebih besar. Kami masih sempat berpegangan tangan namun karena ombak yang besar maka kamipun terpisah. Leo dan Hammer terbawa menuju Pulau Karang sedangkan gue dan Dwi mendekati Tintin untuk membantunya. Gue sempat bingung, apakah akan ke pulau Karang atau menjauh dan berkumpul dengan rekan2 yang lain. Akhirnya gue bilang ke Dwi, ”Kita ke karang Dwi ..”. Sambil menarik Tintin, gue dan Dwi berusaha menuju ke karang di tengah2 hantaman ombak yang beberapa kali memaksa kami timbul tenggelam. ”Jangan panik .. tenang .. tenang Tin .. ayo terus berenang”, cuma kata2 itu yang bisa keluar dari mulut gue dan Dwi. Di tengah usaha kami mencapai karang, gue akhirnya terpisah dari Tintin dan Dwi. Jadilah akhirnya gue sendirian bolak balik di hantam ombak. Dann … di salah satu hantaman ombak yg menuju ke karang gue sempet terbawa masuk celah antara dua karang. *aduh .. gue nulisnya sambil gemeter nih. Suerr*

Entah berapa meter gue masuk, mungkin juga gak terlalu dalam, tp yang pasti saat itu gue hanya bisa berdoa dan menahan nafas. Gue liat ke atas sambil berusaha menggerakkan kaki supaya naik ke permukaan, terbayang wajah Bangkit dan Ommar. Syukur Alhamdulillah akhirnya gue sampai ke permukaan. Mungkin waktunya hanya hitungan detik, tapi bagi gue rasanya kok lamaaa bener nyampe ke permukaan. Fuiiihh …

Nyampe permukaan gue langsung berpegangan kuat ke Karang, jangan sampe deh ke bawa masuk lagi. Gue liat Leo duduk di karang di sebelah gue. Begitu ombak lagi sepi, gue coba bergabung dengan Leo. Sempet beberapa kali gue berhenti karna lagi2 ombak datang. Jadi setiap kali ombak dateng, gue –dalam posisi tiarap- berpegangan kuat ke karang, begitu ombak lagi “sepi” gue kembali merayap untuk mencapai karang yg diduduki Leo. Dengan dibantu Leo akhirnya gue berhasil mencapai tempat dia. Sedangkan Dwi dan Tintin ternyata ada di karang yang lebih tinggi bersama Hammer. Gue liat Hammer berusaha menarik Tintin dan Dwi ke atas Karang, ahhh … betapa baiknya mereka.

Sampai di karang, gue lepas BCD + tabung dan pemberat. Gue letakkan di tempat yang aman dari hantaman ombak (di celah2). Sementara Dwi, Tintin dan Hammer aman berada di atas karang yg tidak dijangkau ombak, gue dan Leo masih harus berusaha menahan diri kami dengan berpegangan kuat2 ke karang bila ombak datang agar tidak terseret. Karang yang kami duduki ini ternyata masih terjangkau ombak. Bila ombak datang, kami menunduk sambil berpegangan karang. Gue sempet hampir terlepas karna saking kuatnya ombak dan gue udah mulai capek, untunglah Leo membantu megangin gue. Thanks Leo.

Gue dan Leo terdampar di pulau Karang dengan masih dihantam ombak. Di saat ombak lagi sepi, gue ngobrol2 aja ama Leo. Gue liat fin dia kok tinggal satu? Gue tanya dia .. ternyata finnya terlepas dan dia sempet panik waktu finnya lepas. Pantesan gue sempet denger dia berteriak ke Hammer dan gue gak tau artinya. Wong dia ngomong pake bahasa Taiwan .. manalah gue ngerti .. hihihihihi. Dalam hati gue … aduhh, bakalan ngeganti nih .. itu fin sewaan soalnya. Tapi yang gue bilang ke dia, “Gak papa Leo ..”. :-)

Sambil ngeliatin kapal yang lagi mengevakuasi temen2 yang lain di laut lepas, gue bilang ke Leo, seharusnya kita bergabung dengan mereka dan tidak boleh mendekati Pulau Karang, karena akan menyulitkan dalam evakuasi kami ke kapal. Dan diapun mengangguk. Jadi rupanya mereka tuh ngikutin Adi. Padahal Adi sudah bilang agar kita bergabung dengan teman2 yang lain, sedangkan dia akan ke naik ke karang untuk manggil kapal. Tapi mungkin mereka gak ngerti atau suara Adi gak kedengeran karna ditelan gemuruh ombak, mereka malah mengikuti Adi. Dan gue, Dwi dan Tintin mau gak mau kudu menuju Pulau Karang tersebut karena Hammer dan Leo sudah sampai disana. Pertimbangannya, Hammer dan Leo adalah tamu yang ikut dengan trip kami, sehingga sudah tanggung jawab kami untuk menjaganya. Pengalaman yang sangat berharga.

Sambil menunggu dievakuasi kami berfikir bagaimana caranya menuju kapal sementara kapal tidak mungkin mendekati Pulau Karang tersebut karena ombak dan karang yang tidak memungkinkan kapal untuk mendekat. Gue dan Leo harusnya naik ke karang yang lebih tinggi, tapi untuk menuju ke sana kami harus menunggu ombak lagi sepi. Klo nggak .. wawww .. bisa2 pas lagi berusaha naik, malah kami terseret lagi. Mana alat2 gak mungkin di bawa, gak kuat gue klo kudu ngangkat tanki dan teman2nya. Akhirnya kita stay aja di situ.

Akhirnya bantuan datang, Sarwo dan Adi sampai di tempat kami terdampar, dan begitu ombak lagi sepi gue naik ke karang. Alat2 gue tinggal. Alhamdulillah gue dan Leo sampai di atas pulau karang itu. Oleh SEM gue langsung di suruh snorkling menuju kapal untuk minta bantuan, di susul oleh Dwi. Dari arah kiri karang (klo menghadap ke laut lepas) gue mulai snorkeling ke arah kapal. Dari sebelah sini tidak berombak, jadi amanlah gue dan Dwi untuk menuju ke kapal. Sampe kapal gue minta temen2 untuk membawa bantuan berupa buoy (pelampung) dan tali untuk mengevakuasi Tintin, Hammer dan Leo serta perlengkapan diving yang kami tinggalkan tadi.

Wah ternyata tali yang ada di pelampung tidak cukup panjang untuk mencapai karang. Akhirnya dipakai tali tambang yang ada di kapal dan di sambung2lah tali2 tersebut, syukur ternyata cukup untuk mencapai karang. Eko turun dengan membawa tali dan pelampung menuju karang, dibantu oleh Aidil, Kiki dan ABK dari atas kapal. Evakuasi ini sempet di filemkan oleh Iwan (salah satu peserta LPT) yang kebetulan membawa handycam. Ahh .. memang dasar wartawan, dalam keadaan apapun selalu siap dengan kameranya. :-)

Evakuasi pertama membawa Tintin, Leo dan Hammer, kemudian baru perlengkapan diving kami yang terdampar. Syukur Alhamdulillah evakuasi berhasil dilaksanakan tanpa kekurangan apapun, termasuk alat2 diving kami. Eh .. tiba2 dari belakang kapal ada teriak .. “ehhh … apaan tuhh??” Wowww .. ternyata fin-nya Leo yang terlepas terlihat mengambang di dekat kapal. Jarot (salah satu peserta LPT) pun terjun untuk mengambil fin tersebut. Alhamdulillah … lengkap semua. Kami pun kembali ke Peucang dengan rasa lelah dan lapaaarr tapi legaaaa.

Terima kasih untuk teman2 anaklaut yang udah melakukan rescue untuk kami. Kalian memang TOOBBBBBBBBBBBBBB..!!!!!!!!!!


Proses evakuasi ..

Karang tempat kita terdampartintin leo hammerthe victims n rescuerthe victims
The victims and rescuer ....

Ujung Kulon ... suatu hari nanti mudah2an gue bisa ke sana lagi.

Saturday, May 28, 2005

Penyelaman di Tanjung Layar

Mercusuar Tanjung Layar, Ujung Kulon Mercusuar Tanjung Layar, ujung barat Pulau Jawa.

Bawah laut Tanjung Layar, Ujung Kulon.

Sementara belom gue apdet cerita penyelaman di Tanjung Layar, nikmati ini dulu ya. Mudah2an sajian gambar2 ini bisa semakin mengkompori yang udah niat mo belajar nyelem. *sambil ngelirik ibu ini dan bu presiden yg -denger2- lagi belajar renang*. hehehehe. Eh .. ketinggalan .. sambil lirik mom yang fangkeh ini juga.

Anemon FishImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com
Anemon fish/ clown fishsea starLion FishMoorish Idol

nah .. ceritanya bisa di baca di postingan berikutnya ya ..

Wednesday, May 11, 2005

Savana Cidaun

23 April 2005

Hari ini trip dipisah jadi dua group, trip trekking dan diving. Yang ikut trip trekking ada 7 orang, termasuk madame JB, akan ikutan kapal lain yg kebetulan tujuannya sama, sedangkan sisanya ikut trip diving naik kapal yg kita sewa dari Sumur. Trip trekking hari ini akan mengunjungi Tanjung Layar, Cidaun dan Karang Copong. Sedangkan trip nyelem akan ke Tanjung Layar dan Karang Copong serta ke savana Cidaun, padang penggembalaan banteng (bos javanicus). Tapi akhirnya nyelem di Karang Copong dialihkan ke Karang Care (lagi).

Perjalanan menuju spot Tanjung Layar ditempuh sekitar 25 menit naik kapal dari P. Peucang. Nah .. pada saat penyelaman di Tanjung Layar inilah terjadi kejadian yang cukup menghebohkan dan yang pasti gak akan terlupakan (buat gue, dwi, tintin dan the taiwans Leo n Hammer). Tapi ceritanya nanti aja ya, gue bikin tersendiri. Rencana 2 kali penyelaman sebelum makan siang, akhirnya cuma bisa terlaksana 1 kali. Dari Tanjung Layar, kita kembali ke Pucang untuk makan siang.

Abis makan siang, rencana berubah, yang tadinya mau nyelem di Karang Copong, dialihkan ke Karang Care (lagi). Abis nyelem, gue berasa capek banget. Mungkin masih lelah karena 'kejadian' di Tanjung Layar sebelumnya. Untuk menuju ke kapal gue berenang mundur (posisi gaya punggung) sambil mejemin mata. Sekalian istirahat ceritanya.

Ini hasil "tembakan" Kiki di penyelaman yang kedua di Karang Care.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Dari Karang Care kita kembali ke Peucang, istirahat sebentar, kemudian lanjut ke Cidaun (kemarin gagal kesana karna hujan). Perjalanan ke Cidaun ditempuh kurang lebih 15 menit naik kapal dari Peucang. Karna kapal gak bisa merapat, perjalanan disambung dengan kapal kecil.

Lah .. kok pada miring gitu yak? Image hosted by Photobucket.com

Di Cidaun, yang merupakan padang penggembalaan, kita bisa melihat hewan-hewan di habitat aslinya. Kita bisa mengamati sekumpulan banteng (Bos Javanicus) di sini. Puluhan ekor banteng dari kejauhan tampak merumput di padang penggembalaan Cidaun yang terletak di Semenanjung Ujung Kulon. Kita memang hanya bisa memandang dari kejauhan, karena bila mendekat mereka akan menjauh. Deuuu ... sok jaim deh ni banteng.

Untuk melihat pemandangan banteng di Cidaun, waktu yang tepat adalah sore hari. Kadang2 kita juga bisa melihat merak hijau yang mengendap-endap di antara semak. Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) yang hampir punah itu juga bisa ditemui di Cidaun. Owww .. tunggu dulu, untuk bisa ketemu badak di cidaun adalah hal yang sangat langka, se langka populasinya. Jumlahnya sangat sedikit, hanya 60 ekor menurut sensus terakhir Januari silam. Apalagi ditambah dengan binatang ini begitu menutup diri. Butuh kesabaran extra kalau mau melihat badak, karena kita bisa menginap berhari-hari sampai berminggu-minggu di Cidaun. Itupun terkadang tidak berhasil. Tapi klo mo ketemu "muka badak" mah gampang ... ada di mana-mana, hahaahaha ....

Menurut salah satu penjaga hutan disana, pada musim kemarau ia pernah melihat satwa langka ini mengendap-endap di Cigenter, sebuah daerah yang berhadapan dengan Pulau Handeuleum. Jadi kalo kalian *cieh kalian* lihat foto2 badak Jawa di majlah2 ato di mana saja, itu adalah buah kesabaran sang fotografer.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Puas ngeliat badak eh banteng, kita balik ke Peucang lagi. Abis makan malam, dilanjutkan degan nite dive di sekitar Pulau Peucang saja.

Udah dulu ah ... berikutnya gue cerita kejadian di Tanjung Layar deh. Sabar yaaa...

updated.
ada yang komen :
18/05/2005 13:23:00
Iting
tebak2an yuk...sapa yang salah kostum di foto2 yang terbaru?


Silakan tebak. *pasrah*

Friday, May 06, 2005

Penyelaman di Karang Care

22 April 2005.

Masih cerita trip ke Peucang. Hari ini rencananya kita diving di Karang Care. Perjalanan menuju Karang Care di tempuh sekitar 20 menit naik kapal dari Peucang. Kali ini semua ikutan ke Karang Care, kecuali teman2 yang lagi ambil course karna mereka akan latihan perairan terbuka (LPT) di sekitar pulau Peucang . Yang gak diving, rencananya mau snorkling aja di sana. Ternyata snorkling si Karang Care tidak memungkinkan, karna gak ada yang bisa diliat. Jadi gini, karna kapal yg kita pake lumayan gede, jadinya tu kapal kudu nyandar agak jauh dari bibir pantai. Sedangkan klo mo snorkling justru lebih bagus klo agak2 deket pantai, yang kedalamannya gak lebih dari 5 meter, baru deh keliatan tuh koral2 dan ikan2nya.

Ombak cukup lumayan gede saat itu, dan arus juga lumayan kencang. *katanya ... Ujung Kulon emang tempatnya maen arus*. Yang gue rasakan juga, kadar garam di sana lebih pekat di banding tempat kita biasa nyelem, Sangiang. Visibiliti lumayan, sekitar 5 meter *lumayan bagus ato lumayan jelek nih*.

Kali ini gue gak turun, karena sesuatu dan lain hal *ada deh* hahahahaha. Selain gue, Tintin, Yosi dan Eko juga gak ikutan turun. Jadilah kita di atas kapal nungguin yang diving naek. Karna ombak yang lumayan gede, kapal akhirnya angkat jangkar dan muter2 aja di sekitar situ, yang penting gak brenti. Lumayan juga goyangannya klo tu kapal brenti.

Sekitar 40 menitan mereka mengembara di bawah sana, akhirnya satu persatu bermunculan. Dan, seperti biasa, mulailah kicauan cerita2 di bawah sana beredar. Rupanya mereka bertemu seekor penyu yang sayangnya penyu itu SUDAH MATI. hiks .. hiks. Awalnya dikira penyu itu tidur .. tp kok dideketin gak bergerak, trus Aidil coba raba nadinya *gayanya kayak dokter aja*, ternyata gak ada denyutnya. Kondisinya punggungnya juga retak-retak. Duuhhh .. perbuatan siapakah ini?? hiks.. hiks .. teganya .. teganya ...


Colek2 penyu, gerak gak dia??OMG ... dia sudah wafat .. hiksLiat nih .. hasil perbuatanmu!!
speechlesss ...hiks ..hiks .. perbuatan siapakah ini??


HUAAAAA ... "PERBUATAN BIADAB SIAPAKAH INI???".
Oya .. buat yang sempet PROTES "Kenapa kok tu penyu dipegang-pegang, kan kalo dipegangin penyelam terus, maka penyu bisa mati", sekali lagi kami bilang bahwa penyu tersebut ditemukan dalam kondisi SUDAH MATI. Jadi ndak usah kawatir klo kami sejahil dan sejahat itu . Enggaklah yaawwwwww ...

Sedangkan kelompok yang satu lagi *wkt turun, mereka dibagi menjadi bbrp kelompok*, cerita begini "Kami sempat menemukan karang berbentuk tempurung kelapa dengan diameter sekitar 4 meter dan dibawahnya dipenuhi ikan beraneka rupa yang sayangnya saya tidak ketahui namanya. Disekitar karang tersebut saya juga menemukan satu terumbu karang berbentuk silinder terbalik menyerupai vas bunga dan diatasnya dipenuhi ikan-ikan kecil. Saya juga sempat bingung karena saya hanya menemukan satu ekor bulu babi, itupun di kedalaman, pantai di Ujung Kulon juga bersih dari bulu babi. Suatu kenyataan yang sangat berbeda dari Kepulaun Seribu dimana saya bahkan pernah tersengat bulu babi di pantai." Yeee .. Andre .. Ujung Kulon jangan dibandingin ama Pulau Seribu dong aaahh ...


Koral Karang CareMoluska Karang CareSea Fan Karang Care


Selesai diving, kami kembali ke Peucang. Rencananya sore ini kami mau ke Cidaun, ladang penggembalaan Banteng (Bos Javanicus). Ternyata hujan turun dengan derasnya jadi terpaksa acara ke Cidaun batal. Tapi setelah ujan berenti, udara yang tadi siang terasa panas dan gerah, menjadi segar. Oya si Perancis akhirnya upgrade ke kamar AC karna gak tahan panas, dan dengan rela menambah biaya untuk itu.

Acara hari ini kami tutup dengan nyelam malam (nite dive) di sekitar pulau Peucang. Kali ini gue ikutan. Gak banyak koral yg bisa diliat, cenderung berisi padang pasir malah. Tapi faunanya lumayan, walo gak banyak tp cukup beragam. Selesai evaluasi kegiatan hari ini, kami pun beristrahat karena besok akan nyelam ke Tanjung Layar.

Tunggu ceritanya Nyelam di Tanjung Layar ...