Thursday, June 10, 2004

Mengapa menyelam ?

Menyelam? Mudahkah? Apakah tinggal pake masker, snorkel dan fin serta tabung oksigen, lalu byuurr .. terjun kelaut dan kita sudah bisa menikmati pemandangan di bawah laut?. Ah kalo gitu sih mudah. Eit tunggu dulu ... tidak semudah itu untuk menyelam dengan scuba. Klo gitu sulit dong? Ternyata tidak juga, hanya saja untuk menyelam dengan scuba, seseorang harus mengikuti pelatihan dasar menyelam hingga memperoleh sertifikat terlebih dahulu.

Melalui pelatihan ini seorang calon penyelam akan dilatih dan dibekali dengan pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk penyelaman dengan scuba. Bila kita telah mengikuti pelatihan, dan mengikuti semua aturan dan prosedur yang telah ditetapkan, barulah kita bisa merasakan nikmatnya menyelam. Jangan coba-coba melakukan penyelaman tanpa dibekali pelatihan atau menyelam tanpa ditemani instruktur karena akan membahayakan diri sendiri.
Sebelum mengikuti pelatihan selam ada syarat yang harus dipenuhi. Selain harus berbadan sehat juga harus bisa berenang, paling tidak seorang calon penyelam harus mampu berenang tanpa henti sejauh 200 meter. Selain itu juga mampu mengapung dipermukaan (water trappen) minimal 10 menit. Syarat-syarat ini diperlukan karena merupakan dasar kegiatan penyelaman.

Lamanya mengikuti pelatihan sangat relatif tergantung dari kesiapan calon peserta. Untuk calon penyelam yang belum bisa berenang, disarankan untuk belajar berenang terlebih dahulu. Sedangkan untuk yang sudah bisa berenang akan dilatih sampai mampu melakukan berenang sejauh 200 m tanpa henti. Water trappen pun juga akan dilatih.

Dalam pelatihan itu seorang penyelam pemula akan terlebih dahulu menjalani latihan di kolam renang, agar menguasai teknik-teknik dasar penyelaman dan familiar dengan peralatan scuba. Kemudian dibekali juga dengan pengetahuan akademis penyelaman, dimana banyak sekali ilmu-ilmu fisika dan biologi yang diterapkan dalam melakukan penyelaman dengan scuba. Setelah pelatihan di kolam renang, barulah dilakukan penyelaman di perairan terbuka, di laut. Bila telah melampaui semua pelatihan itu, yaitu Latihan Ketrampilan Kolam (LKK), Ilmu Pengantar Akademis Penyelaman (PAP) dan Latihan Perairan Terbuka (LPT), barulah seorang calon penyelam berhak memperoleh sertifikat penyelam pemula.



Keterangan gambar.
Suasana pada saat Latihan Ketrampilan Kolam di Kolam Renang Senayan, Jakarta.


Walupun telah memiliki sertifikat selam, penyelam pemula tidak boleh melakukan penyelaman di dalam laut sendirian, paling tidak harus didampingi oleh seorang instruktur atau seorang dive master atau seorang yang telah mempunyai jam selam cukup tinggi serta dilakukan di perairan yang cukup tenang, teduh, dengan kedalaman maximal 60 feet dan cenderung tidak berarus. Ingat .. never dive alone!

Nah, bila kamu memenuhi syarat untuk menjadi seorang penyelam, mengapa tidak mencoba menikmati indahnya pemandangan dalam laut?. Para wisatawan asing saja rela menghabiskan sekian ratus bahkan sampai ribuan dollar untuk melakukan penyelaman di perairan kita yang memang terkenal dengan panorama bawah lautnya yang indah. Tapi mengapa justru kekurangan peminat dari warga negaranya sendiri akan jenis olah raga ini? Mengapa justru "mereka" yang sangat menikmatinya?

Ada cerita nih, pengalaman temen saya dimana suatu saat dia pergi ke Lombok barengan ama bule amrik dan hungaria yang pada demen diving and snorkling. Sementara si bule pada berdiving ria, dia hanya berada di kapal dan cuma bisa bergumam, "Kayaknya kok malah mereka yg bisa menikmati keindahan alam kita...heheheh jadi malu neh".

Bagaimana dengan anda?

No comments: