Wednesday, May 11, 2005

Savana Cidaun

23 April 2005

Hari ini trip dipisah jadi dua group, trip trekking dan diving. Yang ikut trip trekking ada 7 orang, termasuk madame JB, akan ikutan kapal lain yg kebetulan tujuannya sama, sedangkan sisanya ikut trip diving naik kapal yg kita sewa dari Sumur. Trip trekking hari ini akan mengunjungi Tanjung Layar, Cidaun dan Karang Copong. Sedangkan trip nyelem akan ke Tanjung Layar dan Karang Copong serta ke savana Cidaun, padang penggembalaan banteng (bos javanicus). Tapi akhirnya nyelem di Karang Copong dialihkan ke Karang Care (lagi).

Perjalanan menuju spot Tanjung Layar ditempuh sekitar 25 menit naik kapal dari P. Peucang. Nah .. pada saat penyelaman di Tanjung Layar inilah terjadi kejadian yang cukup menghebohkan dan yang pasti gak akan terlupakan (buat gue, dwi, tintin dan the taiwans Leo n Hammer). Tapi ceritanya nanti aja ya, gue bikin tersendiri. Rencana 2 kali penyelaman sebelum makan siang, akhirnya cuma bisa terlaksana 1 kali. Dari Tanjung Layar, kita kembali ke Pucang untuk makan siang.

Abis makan siang, rencana berubah, yang tadinya mau nyelem di Karang Copong, dialihkan ke Karang Care (lagi). Abis nyelem, gue berasa capek banget. Mungkin masih lelah karena 'kejadian' di Tanjung Layar sebelumnya. Untuk menuju ke kapal gue berenang mundur (posisi gaya punggung) sambil mejemin mata. Sekalian istirahat ceritanya.

Ini hasil "tembakan" Kiki di penyelaman yang kedua di Karang Care.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Dari Karang Care kita kembali ke Peucang, istirahat sebentar, kemudian lanjut ke Cidaun (kemarin gagal kesana karna hujan). Perjalanan ke Cidaun ditempuh kurang lebih 15 menit naik kapal dari Peucang. Karna kapal gak bisa merapat, perjalanan disambung dengan kapal kecil.

Lah .. kok pada miring gitu yak? Image hosted by Photobucket.com

Di Cidaun, yang merupakan padang penggembalaan, kita bisa melihat hewan-hewan di habitat aslinya. Kita bisa mengamati sekumpulan banteng (Bos Javanicus) di sini. Puluhan ekor banteng dari kejauhan tampak merumput di padang penggembalaan Cidaun yang terletak di Semenanjung Ujung Kulon. Kita memang hanya bisa memandang dari kejauhan, karena bila mendekat mereka akan menjauh. Deuuu ... sok jaim deh ni banteng.

Untuk melihat pemandangan banteng di Cidaun, waktu yang tepat adalah sore hari. Kadang2 kita juga bisa melihat merak hijau yang mengendap-endap di antara semak. Badak Jawa (Rhinoceros Sondaicus) yang hampir punah itu juga bisa ditemui di Cidaun. Owww .. tunggu dulu, untuk bisa ketemu badak di cidaun adalah hal yang sangat langka, se langka populasinya. Jumlahnya sangat sedikit, hanya 60 ekor menurut sensus terakhir Januari silam. Apalagi ditambah dengan binatang ini begitu menutup diri. Butuh kesabaran extra kalau mau melihat badak, karena kita bisa menginap berhari-hari sampai berminggu-minggu di Cidaun. Itupun terkadang tidak berhasil. Tapi klo mo ketemu "muka badak" mah gampang ... ada di mana-mana, hahaahaha ....

Menurut salah satu penjaga hutan disana, pada musim kemarau ia pernah melihat satwa langka ini mengendap-endap di Cigenter, sebuah daerah yang berhadapan dengan Pulau Handeuleum. Jadi kalo kalian *cieh kalian* lihat foto2 badak Jawa di majlah2 ato di mana saja, itu adalah buah kesabaran sang fotografer.

Image hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.comImage hosted by Photobucket.com

Puas ngeliat badak eh banteng, kita balik ke Peucang lagi. Abis makan malam, dilanjutkan degan nite dive di sekitar Pulau Peucang saja.

Udah dulu ah ... berikutnya gue cerita kejadian di Tanjung Layar deh. Sabar yaaa...

updated.
ada yang komen :
18/05/2005 13:23:00
Iting
tebak2an yuk...sapa yang salah kostum di foto2 yang terbaru?


Silakan tebak. *pasrah*

No comments: